Pala yang memliki nama ilmiah Myristica fragrans adalah tanaman yang berasal dari daerah Kepulauan Banda, Maluku. Pala merupakan rempah-rempah khas daerah Maluku yang telah dikenal sejak lama sebagai penghasil rempah-rempah. Pala menjadi salah satu komoditi yang luar biasa pada awal abad ke 16. Bahkan awal mula penjajah asing masuk ke bumi Nusantara salah satunya adalah karena kekayaan alam kita akan rempah-rempah.
Indonesia memang dikaruniai keanekaragaman hayati yang luar biasa, khususnya dalam hal tanaman rempah-rempah maupun tanaman obat. Pala adalah salah satu komoditi asli Nusantara yang kini telah tersebar luas ke penjuru dunia. Meskipun sekarang banyak Negara penghasil pala selain Indonesia, tetapi pala yang berasal dari Kepulauan Banda di Maluku tetap menjadi yang terbaik di Dunia.
MENDULANG RUPIAH DARI POHON PALA
Pala (Myriistica Fragarant Houtt) merupakan salah satu komodity pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, disamping jenis komodity pertanian ekonomis lainnya.
Daging buah pala dapat digunakan sebagai manisan atau asinan, biji dan fulinya bermanfaat dalam industri pembuatan sosis, bumbu, makanan kaleng, pengawetan ikan dan makanan lainnya. Disamping itu minyak pala hasil penyulingan dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri sabun, parfum, makanan, minuman, obat-obatan dan sebagainya
Sementara itu permintaan pasar dunia akan pala dan minyaknya setiap tahun terus meningkat dan tidak kurang dari 60% kebutuhan pala dunia didatangkan dari Indonesia
Dalam rangka ikut serta meningkatkan devisa negara melalui export non migas, memperluas lapangan kerja dan melihat prospek pala yang menjanjikan harapan baik tersebut maka sudah waktunya tanaman pala perlu mendapatkan perhatian dan penanganan untuk dikembangkan secara luas diprovinsi Jawa Barat.
Pala Indonesia lebih disukai oleh pasar dunia, karena mempunyai beberapa kelebihan dibanding pala dari negara lain. Kelebihannya antara lain rendemen minyaknya yang tinggi dan memiliki aroma yang khas.
Jenis pala Myritica Fragarant Houtt, para petani pala kebanyakan menyebutnya sebagai pala asli, jenis ini merupakan jenis umum yang diusahakan di Indonesia. Biji maupun fuli memiliki mutu yang tinggi, karena jenis inilah yang banyak diminta pasar dunia.
INVESTASI LAHAN
Mengingat tanaman pala adalah tanaman yang dapat tumbuh dan produktif hingga mencapai 70 sampai 100 tahun lebih, maka tanah yang digunakan haruslah tanah hak milik sebagai investasi jangka panjang dengan ketinggian 600-800 di atas permukaan laut.
PENYEDIAAN BIBIT PALA
Bibit pala yang ditanam adalah bibit pala dengan kulitas bagus, yang telah melewati proses karantina dengan penanganan serius, bibit yang sudah tahan matahari. Bibit pala yang ideal untuk ditanam adalah bibit pala dengan ukuran 50cm - 1m up.
Untuk luasan lahan perhektar dapat ditanami pala 220 pohon hingga 440 pohon dengan jarak tanam antara 5m -10m dan sekitar 40 pohon yang harus disediakan untuk penyulaman.
Bibit ditanam di lobang tanah dengan ukuran 40x40x40 yang telah dicampur pupuk, baik kimia dan atau organik, pasca penanaman 1 bulan pemupukan lanjutan rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan pengontrolan interval 10 hari, dan penyiangan setiap hari. Pohon pala yang sudah produktif di pupuk 2 kali dalam 1 tahun untuk mencapai hasil yang maksimal.
Tanaman pala dapat berproduksi stelah penanaman umur 5 tahun sampai 7 tahun, diantara jarak tanaman pala dapat dijadikan tumpang sari seperti sayur mayur dan yang lainnya tanpa mengganggu tanaman utama.
Catatan : Per 100 pohon yang ditanam, ada sekitar 5-10 pohon yang tidak berbuah.
HASIL PRODUKSI SETELAH PE`NANAMAN 7 TAHUN per 1 Ha
(BAHAN BAKU)
Di tahun ke 7 pohon pala dapat dipanen 3-4 kali, dalam 1 kali panen 1 Pohon Pala menghasilkan 20-40 kg buah pala gelondongan, atau menghasilkan biji pala basah 3 - 7 kg
Biji Pala Kering
Dari 3 – 8 Kg biji pala basah yang dikeringkan akan menghasilkan 1 – 2,5 Kg biji pala kering. 0,03 – 0, 06 Kg fuli pala kering, proses pengeringan memakan waktu 10 hari dengan cara dijemur matahari dan 14 hari dengan cara diangin-anginkan .
Harga biji pala kering Rp 90.000, dan harga fuli pala kering Rp 140.000
Tergantung harga pasar, kadang 1kg RP100-150/kg untuk yg super
400 pohon x 1 Kg biji pala kering = 400 Kg
400 pohon x 0,03 Kg Fuli pala kering = 12 Kg
Catatan :
Dengan pemupukan yang teratur, semakin lama pohon pala yang ditanam akan semakin bertambah produksinya, 1 pohon rata-rata mencapai 100kg pala gelondongan, atau 13 Kg biji pala basah.
PENYULINGAN BAHAN BAKU
Harga minyaknya pun sangat fantastis
Untuk 3 kali panen : (1 tahun) :
Biji Pala Kering (3 x 400 Kg ) x 12% = 144 Kg Minyak Asiri
Fuli (3 x 12 Kg) x 20% = 7,2 Kg Minyak Asiri
Jmlah = 151,2 Kg Minyak astiri
151,2 Kg Minyak asiri x Rp 850.000 = Rp 128.520.000
BIJI PALA KUALITAS DUNIA
Biji pala yang dikenal pada dunia umumnya sama dimata orang tetapi ada beberapa daerah yang memiliki biji pala yang kualitasnya memang tidak diragukan lagi dan menarik pasar dunia khususnya rempah-rempah biji pala, semenjak dahulu dari nenek moyang kita, biji pala bulat yang umumnya Berasal Dari Banda Neira (Maluku Tengah), Ternate (Maluku Utara) dua daerah ini yang selalu bersaing di pasar dunia bahkan sejarahnya indonesia alasanya negara luar masuk ke indonesia hanya karena biji pala dan cengkeh dan itu tertulis rapi di sejarah indonesia dari mulai sejarah banda neira maupun ternate dan tidore.
Sampai disini saya ingin menawarkan biji pala dari kualitas AB, (super) SS (keriput), BWP (hancur) dan fuli. Asli banda neira dan biji pala lonjong dari papua (Fak-Fak)
Semua kualitas ada barang ready semua pelabuhan dari ambon, bau-bau, makassar, Surabay, dan jakarta.
Harganya berpariasi tergantung ongkir. Jika berminat silahkn hubungi kami
Irawan Motorejo tlpon/Wa 085298127527
Ya mungkin itu saja yang bisa saya sampaikn meskipun beberapa tulisan diatas diambil dari beberapa tempat tapi setidaknya tujuan kami sama untul saling berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar